|
Mungkin saya bukan termasuk warga negara Indonesia yang baik, saya tidak terlalu mengikuti perkembangan tentang apa yang terjadi belakangan ini di negara saya.
Berita yang ada sekarang, nun katanya sedang heboh adalah permasalah penahanan Chandra Hamzah dan Bibit Slamet . Bagi yang tidak mengenal mereka, mereka adalah para pemimpin KPK, sebuah komisi independen yang bertugas untuk menangkap para koruptor yang ada di Indonesia. Ada pendapat pro dan kontra yang saya dengar dari kawan-kawan saya, namun jujur maaf untuk bapak polisi untuk kali ini kawan-kawan saya lebih banyak yang membela para tahanan yang baru bapak-bapak tahan. Ada yang berkata adalah ini merupakan permainan politik tingkat tinggi, ada yang berkata bahwa ini adalah trik dari pemerintahan sekarang untuk menggembosi KPK, ada pula yang berkata bahwa ini adalah langkah kepolisian karena malu kalah bersaing dengan KPK dalam memberantas korupsi.
Secara pribadi saya tidak tahu mana yang benar, karena ini adalah opini yang ada di masyarakat, khususnya dari teman-teman saya di kalangan mahasiswa. Akan sangat disayangkan apabila, penahanan yang dilakukan didasarkan pada perasaan "cemburu" kepolisian kepada KPK. Wah..akan menjadi sangat tidak profesional!
Ada hal yang membuat saya bingung, tadi saya sempat menyaksikan acara berita di salah satu stasiun TV lokal. Ada wawancara seorang perwira tinggi polisi, sebut saja "SD" menanggapi permasalahan edaran rekaman sadapan telepon pribadi yang dilakukan KPK terhadap dirinya. Beliau berkata bahwa hasil rekaman itu sengaja dibuat buat untuk membuat pihak KPK menjadi lebih merasa " yakin" kepada bahwa SD ini bersalah dan SD berkata bahwa dia tau kalau teleponnya telah disadap. Yang saya pertanyakan,bagaimana dia bisa tahu teleponnya disadap? kalaupun dia tidak mau disadap kenapa dia tidak meminta untuk proses penyadapan dihentikan, toh beliau pasi tahu cara dan memiliki wewenang melakukannya. Kedua, kenapa terkesan mempermainkan KPK ya? berarti beliau memang sudah punya rencana untuk menggiring kedua pimpinan KPK itu ke titik saat ini donk?? wah apa ga kriminal ya itu, apa ga licik ya orang seperti itu.Hmm...saya tidak tahu sih, tapi kaloupun kecurigaan saya dan teman-teman saya yang hanya berupa OPINI ini menjadi kenyataan...wah ga tau deh, cuma Allah yang bisa membalas, dan yang pasti pemerintah sekarang sudah mulai mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat kepada dirinya secara tidak langsung...Jujur saja, saya menjadi agak pesimis dengan pemerintah yang sekarang..baru jalan sekitar 10 hari kok yang ada membicarakan kenaikan gaji dulu, yang mana performansinya saja belum jelas, lalu ada konflik dua lembaga negara...Ironi sekali Pak SBY..bagaimana Ini..
tapi tetap semangat untuk kabinet yang ada, kepercayaan rakyat ada ditangan kalian, jangan buat kami malu karena telah memilihmu PAK SBY!!!
Viva Indonesia
Berita yang ada sekarang, nun katanya sedang heboh adalah permasalah penahanan Chandra Hamzah dan Bibit Slamet . Bagi yang tidak mengenal mereka, mereka adalah para pemimpin KPK, sebuah komisi independen yang bertugas untuk menangkap para koruptor yang ada di Indonesia. Ada pendapat pro dan kontra yang saya dengar dari kawan-kawan saya, namun jujur maaf untuk bapak polisi untuk kali ini kawan-kawan saya lebih banyak yang membela para tahanan yang baru bapak-bapak tahan. Ada yang berkata adalah ini merupakan permainan politik tingkat tinggi, ada yang berkata bahwa ini adalah trik dari pemerintahan sekarang untuk menggembosi KPK, ada pula yang berkata bahwa ini adalah langkah kepolisian karena malu kalah bersaing dengan KPK dalam memberantas korupsi.
Secara pribadi saya tidak tahu mana yang benar, karena ini adalah opini yang ada di masyarakat, khususnya dari teman-teman saya di kalangan mahasiswa. Akan sangat disayangkan apabila, penahanan yang dilakukan didasarkan pada perasaan "cemburu" kepolisian kepada KPK. Wah..akan menjadi sangat tidak profesional!
Ada hal yang membuat saya bingung, tadi saya sempat menyaksikan acara berita di salah satu stasiun TV lokal. Ada wawancara seorang perwira tinggi polisi, sebut saja "SD" menanggapi permasalahan edaran rekaman sadapan telepon pribadi yang dilakukan KPK terhadap dirinya. Beliau berkata bahwa hasil rekaman itu sengaja dibuat buat untuk membuat pihak KPK menjadi lebih merasa " yakin" kepada bahwa SD ini bersalah dan SD berkata bahwa dia tau kalau teleponnya telah disadap. Yang saya pertanyakan,bagaimana dia bisa tahu teleponnya disadap? kalaupun dia tidak mau disadap kenapa dia tidak meminta untuk proses penyadapan dihentikan, toh beliau pasi tahu cara dan memiliki wewenang melakukannya. Kedua, kenapa terkesan mempermainkan KPK ya? berarti beliau memang sudah punya rencana untuk menggiring kedua pimpinan KPK itu ke titik saat ini donk?? wah apa ga kriminal ya itu, apa ga licik ya orang seperti itu.Hmm...saya tidak tahu sih, tapi kaloupun kecurigaan saya dan teman-teman saya yang hanya berupa OPINI ini menjadi kenyataan...wah ga tau deh, cuma Allah yang bisa membalas, dan yang pasti pemerintah sekarang sudah mulai mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat kepada dirinya secara tidak langsung...Jujur saja, saya menjadi agak pesimis dengan pemerintah yang sekarang..baru jalan sekitar 10 hari kok yang ada membicarakan kenaikan gaji dulu, yang mana performansinya saja belum jelas, lalu ada konflik dua lembaga negara...Ironi sekali Pak SBY..bagaimana Ini..
tapi tetap semangat untuk kabinet yang ada, kepercayaan rakyat ada ditangan kalian, jangan buat kami malu karena telah memilihmu PAK SBY!!!
Viva Indonesia
Posting Komentar