StarBucks, menjadikan Dollar menjadi "Bintang"

StarBucks, atau di Indonesia lebih dikenal sebagai tempat "kongkow'kongkow" yang "mahal" untuk banyak orang. apa yang sebenarnya orang cari dari sebuah "warung kopi" mewah ini. Selain tempatnya yang nyaman, saya rasa tidak ada lagi. Kopi yang ditawarkan tidak berbeda jauh dengan kafe-kafe sejenis yang juga menawarkan produk yang serupa. Okelah, di starbucks kita bisa berkata "I would like to order double-tall-nonfat-mocha-with-a-little-vanilla-at-the -bottom-you-know-my-regular-drink"(saya kutip dari buku "starbucks experience").

The starbucks experience
, sebuah buku yang menceritakan tentang bagaimana "warung kopi" tersebut dapat menjadi sebuah usaha yang dapat mendapatkan profit yang sangan besar. Dari buku tersebut, dikatakan setidaknya terdapat 5 langkah fundamental yang membuat Starbucks menjadi sebesar saat ini. adapun hal-hal yang diungkapkan oleh Joseph A. Michelli (author dari bku itu) adalah sbb :
  1. Do it in your way
  2. Everything is important
  3. Suprise and Delight
  4. critism isn't a problem
  5. leave your mark
HANYA 5 PRINSIP!!!
tapi memang tidak mudah untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut. Kalau menurut saya, Starbucks bukanlah menjual minuman(dalam hal ini kopi) atau pun makanan ringan dan berat. Ada yang berkata starbucks menjual gelas dan piring, saya sempat tertawa mendengar orang berkata seperti itu, nampaknya orang itu masih sangat polos, karena yang ia lihat adalah pajangan dari gelas ( mug) dar tempat minum kopi yang bentuknya unik di depan warung itu..

Menurut saya, starbucks menjual "TEMPAT / PLACE". Ada alasan mengapa saya berpendapat bahwa Starbucks menjual tempat. dari buku Michelli tersebut, dikatakan bahwa pihak starbucks menjalan 5 kiat untuk menjadikan mereka besar seperti sekarang. Ramah, Tulus, Berwawasan, perhatian, dan peduli. Konsumen mana yang tidak akan merasa dihargai dan ingin kembali lagi apabila diperlakukan dengan ramah, dengan rasa yang tulus, ditambah pekerja yang berwawasan dengan kata lain bisa dijadikan sebagai teman berbincang sekali waktu, lalu diperhatikan dan dipedulikan.

wajar kalau starbucks memiliki tempat di mindset konsumen, karena mereka begitu intensif melakukan pendekatan untuk mengetahui apa yang konsumen inginkan. mungkin istilah bahwa " Customer is A King" benar-benar ditanamkan di pola pikir semua pekerjanya, sehingga mereka dapat dengan baik sekali memiliki tempat khusus di mindset konsumen. ketika konsumen telah memiliki mindset tersebut, maka menjadi keuntungan bagi starbucks sendiri, dengan kata lain dia bisa dikatakan sebagai first mover. Walaupun resikonya adalah starbucks akan selalu dijadikan patokan untuk jenis pelayanan / usaha sejenis. Namun dengan management yang ada, saya pikir Starbucks akan bisa mengatasi resiko-resiko yang timbul dikarenakan oleh perannya sebagai first mover. maka tidak salah kalau saya mengatakan bahwa "Starbucks!!menjadikan dollar menjadi bintang", sesuain dengan namanya STARBUCKS.
0 Responses

    Followers

    Adhie's world

    ShoutBox

    Name :
    Web URL :
    Message :
    :) :( :D :p :(( :)) :x

    Iklan iklan