|
Hari ini Kompas.com mengeluarkan berita yang mencengangkan menurut saya. Pukul 18.22 pada hari sabtu 14 April ini, Kompas.com merilis bahwa uang suap tersangka makelar kasus pajak Gayus Tambunan memberikan uang suap kepada hakim lain. Sebut saja inisialnya MA. Dikatakan dalam berita tersebut bahwa uang suap yang diberikan oleh Gayus digunakan untuk biaya umroh bagi hakim tersebut.
yang saya bingungkan, kok hakim itu mau ya pakai uang haram untuk beribadah ke rumah Tuhan. tidak barokah. Gayus sendiri sudah merupakan aib bagi direktorat Pajak sendiri. Bahkan dipercaya bahwa di Direktorat Pajak masih terdapat Gayus-Gayus lainnya. Coba kita bayangkan kalau mahluk-mahluk seperti Gayus merajalela dengan bebasnya di Indonesia. dengan adanya Gayus yang tertangkap basah saja, Tax Ratio indonesia hanya 12%, bayangkan kalau Gayus-Gayus itu tidak ada, berapa besar pemasukan negara yang bisa diperoleh dari sektor pajak, coba bayangkan kondisi masyarakat yang "mungkin" bisa lebih baik dan sejahtera dan lebih baik dari saat ini.
Pada saat DPR mengundang Dirjen Pajak beserta petinggi-petinggi pajaknya datang, mereka ditantang untuk bisa menaikkan tax ratio menjadi 16%. Bayangkan negara yang kaya seperti Indonesia, hanya memiliki Tax ratio 12% sedangkan India yang konon katanya lebih susah hidup dari kita memiliki Tax Ratio 16%. Wajar adanya kalo para wakil rakyat meminta Dirjen Pajak untuk bisa menaikan pemasukan negara menjadi lebih besar.
Mudah-mudahan Dirjen pajak mampu melakukan pembenahan secaram menyeluruh untuk memberantas atau bahkan memperbaiki performansi dirjen pajak. Karena sangat ironis bila disaat kesadaran rakyat untuk membayar pajak sudah tinggi namun tidak sejalan dengan kearifan pegawai pajak yang tidak mampu menyalurkan uang rakyat Indonesia.
Viva Indonesia.
yang saya bingungkan, kok hakim itu mau ya pakai uang haram untuk beribadah ke rumah Tuhan. tidak barokah. Gayus sendiri sudah merupakan aib bagi direktorat Pajak sendiri. Bahkan dipercaya bahwa di Direktorat Pajak masih terdapat Gayus-Gayus lainnya. Coba kita bayangkan kalau mahluk-mahluk seperti Gayus merajalela dengan bebasnya di Indonesia. dengan adanya Gayus yang tertangkap basah saja, Tax Ratio indonesia hanya 12%, bayangkan kalau Gayus-Gayus itu tidak ada, berapa besar pemasukan negara yang bisa diperoleh dari sektor pajak, coba bayangkan kondisi masyarakat yang "mungkin" bisa lebih baik dan sejahtera dan lebih baik dari saat ini.
Pada saat DPR mengundang Dirjen Pajak beserta petinggi-petinggi pajaknya datang, mereka ditantang untuk bisa menaikkan tax ratio menjadi 16%. Bayangkan negara yang kaya seperti Indonesia, hanya memiliki Tax ratio 12% sedangkan India yang konon katanya lebih susah hidup dari kita memiliki Tax Ratio 16%. Wajar adanya kalo para wakil rakyat meminta Dirjen Pajak untuk bisa menaikan pemasukan negara menjadi lebih besar.
Mudah-mudahan Dirjen pajak mampu melakukan pembenahan secaram menyeluruh untuk memberantas atau bahkan memperbaiki performansi dirjen pajak. Karena sangat ironis bila disaat kesadaran rakyat untuk membayar pajak sudah tinggi namun tidak sejalan dengan kearifan pegawai pajak yang tidak mampu menyalurkan uang rakyat Indonesia.
Viva Indonesia.
Posting Komentar