Sosial or "So Sial"

Malang, 28 Mei 2010

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap manusia juga membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Oleh karena itu manusia seringkali disebut sebagai mahluk social, walau terkadang masih saja tetap ada segelintir orang yang menganggap mereka mampu hidup dan bertahan tanpa orang lain.
“Sosial” atau “So Sial”? Sosial sendiri kadangkala ditafsirkan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan orang banyak ( maaf saya tidak melihat ke kamus besar bahasa Indonesia ataupun buku-buku ilmu social sebagai rujukan), sedakan “So sial” berarti selalu merasa sial. Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa dengan terlalu banyak berhubungan dengan orang akan mendatangkan kerugian bagi mereka. Jujur dari hati yang palong dalam, saya bingung mengapa orang-orang tersebut bisa beranggapan dan berpendapat seperti itu. Apa ruginya memiliki banyak teman? Apa ruginya memiliki suatu jaringan yang luas? Mungkin orang-orang “aneh” tersebut beranggapan seperti layaknya seorang hitler yang menganggap bahwa suku arya adalah yang terbaik, namun setau saya Hitler tidak menutup komunikasi dengan banyak orang. Heran saya, mengapa kawan-kawan saya itu memiliki kecenderungan berpikir seperti itu.
They are unordinary guys….
0 Responses

    Followers

    Adhie's world

    ShoutBox

    Name :
    Web URL :
    Message :
    :) :( :D :p :(( :)) :x

    Iklan iklan